CCTVnews – Tangerang,
Kamis, 27 Februari 2025
Meksi sudah ada pemberitaan sebelumnya namun pihak manajemen PT.Maximo Energie Selaras yang bergerak di bidang Pengolahan kayu tak kunjung memasang papan nama.
Perusahaan yang terletak di kp.Kawiadan RT.019/004 terkesan Kebal Hukum dan mengabaikan aturan dan adanya dugaan menghindari retribusi pajak daerah.seperti yang di atur dalam UU nomor 28 tahun 2009 tentang retribusi dan pajak daerah.
Sementara itu Syamsul Bahri Ketua DPD GWI ( Gabungnya Wartawan Indonesia) Provinsi Banten kembali mengingat kan bahwa Setiap Perusahaan yang memiliki investasi yang bernilai ratusan juta hingga milyaran rupiah harus mengikuti peraturan daerah yang sudah ada sesuai dengan domisili perusahaan.
“perusahaan tersebut harus mengikuti apa yang sudah di atur dalam UU dan juga peraturan yang di keluarkan oleh kementerian Perindustrian dan Perdagangan”tegas Syamsul
Syamsul menambahkan”aturan tentang papan nama sudah jelas di atur dalam Peraturan menteri Perdagangan nomor 76 Tahun 2018″imbuhnya.
Perlu di ketahui di dalam peraturan menteri perdagangan nomor 76 tahun 2018 di atur tentang penyelenggaraan pendaftaran perusahaan di Indonesia.
Tidak hanya itu,tidak adanya papan nama tersebut menimbulkan berbagai kecurigaan di kalangan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga yang berada di sekitar lingkungan perusahaan.
“kita juga tidak tahu apa nama perusahaan nya dan kegiatan nya apa,takut nya kan nanti malah jadi tempat transaksi barang ga jelas kalau tidak ada papan namanya”ucap warga yang enggan menyebutkan identitasnya kepada wartawan.Kamis 27/02/2025.
Pada kesempatan berbeda salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya saat di temui di sela-sela kesibukan nya mengatakan bahwa ia sangat menyayangkan karena perusahaan tersebut tidak melibatkan warga sekitar.
“kalau informasi dari security karyawan nya baru 9 orang, dan itu pun tidak ada warga sini,alesan nya sih semua yang ada hanya tenaga ahli”ucapnya dengan nada kesal
Hingga berita ini diterbitkan pihak-pihak terkait belum terkonfirmasi.
#No viral No justice
Redaksi@ CCTV- news. Online
