CCTVNews | Tahun politik sering kali menjadi momen yang krusial bagi masyarakat, di mana informasi dan opini beredar dengan cepat melalui berbagai platform media. Di tengah maraknya hoaks dan disinformasi, generasi Z (Gen-Z), yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memainkan peran penting dalam menjaga kebenaran informasi. Dengan pemahaman teknologi yang lebih baik dan kesadaran sosial yang tinggi, Gen-Z memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi hoaks dan disinformasi. Esai ini akan membahas peran Gen-Z dalam mencegah penyebaran informasi palsu selama tahun politik serta strategi yang dapat mereka terapkan.
Gen-Z dikenal sebagai generasi digital native, yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi informasi. Mereka memiliki akses yang luas terhadap internet dan media sosial, sehingga mampu mengakses berbagai sumber informasi dengan cepat. Namun, akses ini juga membawa risiko tinggi terkait penyebaran hoaks. Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, sekitar 70% remaja mengaku melihat berita palsu di media sosial. Dalam konteks ini, Gen-Z memiliki tanggung jawab untuk memilah informasi yang mereka terima dan menyebarkannya secara bertanggung jawab.
Strategi Mencegah Hoaks dan Disinformasi :
1. Pendidikan Media: Salah satu langkah penting yang dapat diambil oleh Gen-Z adalah meningkatkan literasi media di kalangan teman sebaya mereka. Dengan memahami cara kerja media dan teknik-teknik manipulasi informasi, mereka dapat lebih kritis dalam menilai sumber berita. Program edukasi mengenai literasi media dapat dilakukan melalui seminar, workshop, atau kampanye di media sosial.
2. Penggunaan Platform Digital: Gen-Z dapat memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan informasi yang benar dan kredibel. Dengan membuat konten kreatif seperti video pendek, infografis, atau meme informatif, mereka dapat menarik perhatian rekan-rekan mereka sekaligus menyampaikan pesan penting tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikannya.
3. Pelaporan Konten Palsu: Gen-Z juga dapat berperan aktif dalam melaporkan konten yang dianggap menyesatkan atau palsu di platform media sosial. Banyak platform telah menyediakan fitur untuk melaporkan berita palsu, dan tindakan kolektif dari pengguna dapat membantu mengurangi penyebaran informasi tidak akurat.
Peran Gen-Z dalam mencegah hoaks dan disinformasi di tahun politik sangatlah vital. Dengan karakteristik digital native dan kesadaran sosial yang tinggi, mereka memiliki kemampuan untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Melalui pendidikan media, penggunaan platform digital secara bijak, kolaborasi dengan influencer, dan pelaporan konten palsu, Gen-Z dapat berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat. Dalam menghadapi tantangan tahun politik, keterlibatan aktif generasi ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebenaran tetap terjaga.
Penulis : Muhammad Hisyam Albanthany
Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa